Dampak Super Typhoon Ragasa Terhadap Jalur Logistik di China

Super Typhoon Ragasa diperkirakan melanda pesisir selatan China pada 24–25 September 2025. Dengan kekuatan angin ekstrem dan curah hujan tinggi, badai ini bukan hanya berdampak pada masyarakat, tetapi juga memberikan gangguan besar terhadap rantai pasok global yang melalui wilayah China Selatan.

Pelabuhan Utama Menutup Operasi

Sebagai langkah antisipasi, beberapa pelabuhan besar di China telah menangguhkan operasinya:

  • Pelabuhan Hong Kong & Guangzhou/Nansha menutup terminal sejak 22 September untuk mencegah risiko kerusakan infrastruktur dan kecelakaan laut.
  • Shenzhen & Fujian menghentikan layanan feri dan memerintahkan relokasi lebih dari 10.000 kapal kecil ke tempat aman.

Langkah ini diperlukan demi keselamatan, namun konsekuensinya adalah penundaan pengiriman kontainer, backlog, serta potensi biaya tambahan bagi eksportir dan importir.

Gangguan Transportasi Udara

Di sektor udara, Hong Kong International Airport membatalkan ratusan penerbangan pada 24–25 September 2025. Dengan posisi Hong Kong sebagai salah satu hub kargo udara terbesar di Asia, penutupan ini berpotensi menimbulkan penundaan pengiriman barang urgent dan memaksa maskapai melakukan rerouting melalui bandara alternatif.

Implikasi Terhadap Rantai Pasok

Tindakan penangguhan operasional ini memiliki dampak langsung pada aktivitas logistik:

  • Keterlambatan & backlog di pelabuhan setelah operasi dibuka kembali
  • Penumpukan kontainer & penjadwalan ulang kapal
  • Rerouting & blank sailings oleh shipping lines
  • Penundaan airfreight akibat pembatalan penerbangan di Hong Kong

Bagi pelaku bisnis internasional, terutama yang mengandalkan rute Asia–Eropa atau Trans-Pasifik, kondisi ini dapat memengaruhi jadwal produksi dan distribusi.

Langkah Mitigasi untuk Pengirim

Untuk meminimalkan risiko, eksportir dan importir disarankan untuk:

  1. Berkoordinasi dengan forwarder & shipping lines terkait perubahan jadwal kapal atau penerbangan.
  2. Mengatur fleksibilitas jadwal produksi & distribusi untuk mengantisipasi keterlambatan.
  3. Memantau update resmi pelabuhan & maskapai agar dapat segera menyesuaikan rencana pengiriman.

Kesimpulan

Super Typhoon Ragasa menunjukkan bagaimana bencana alam dapat secara langsung mengganggu arus logistik internasional. Dengan adanya penutupan pelabuhan Hong Kong, Nansha, serta pembatalan penerbangan di Hong Kong International Airport, pengiriman laut maupun udara dari/ke China dipastikan mengalami penundaan.

Sebagai freight forwarder berpengalaman, Sunggong Logistics berkomitmen untuk terus memantau kondisi ini dan membantu klien menemukan solusi terbaik, baik melalui rerouting, penjadwalan ulang, maupun koordinasi dengan mitra global.

Source:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *